PENALARAN DEDUKTIF



Deduksi berasal dari bahasa Inggris deduction yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan-keadaan yang umum, menemukan yang khusus dari yang umum, lawannya induksi (Kamus Umum Bahasa Indonesia hal 273 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006)

Deduksi adalah cara berpikir dimana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya mempergunakan pola berpikir yang dinamakan silogismus. Silogismus disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. (Filsafat Ilmu.hal 48-49 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005)

1. Penalaran deduktif merupakan pola pikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Dengan kata lain penalaran deduktif cara berpikir untuk menarik kesimpulan dari keadaan umum ke keadaan khusus.



Contoh klasik dari penalaran deduktif, yang diberikan oleh Aristoteles, ialah

* Semua manusia fana (pasti akan mati). (premis mayor)
* Sokrates adalah manusia. (premis minor)
* Sokrates pasti (akan) mati. (kesimpulan)

ciri utama Penalaran Deduktif
Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar
* Jika semua premis benar maka kesimpulan pasti benar
* Semua informasi atau fakta pada kesimpulan sudah ada, sekurangnya secara implisit, dalam premis.



2. Faktor - faktor dari penalaran deduktif

a. Pembentukan Teori
b. Hipotesis
c. Definisi Operasional
d. Instrumen
e. Operasionalisasi

3.Variabel pada penalaran deduktif

# Silogisme Kategorial : Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.
a. Premis umum : Premis Mayor (My)
b. Premis khusus : Premis Minor (Mn)
c. Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)

Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.

# Silogisme Hipotesis : Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.

Konditional hipotesis : Bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
•Silogisme Alternatif : Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.

Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

•Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan.


Referensi: 

# KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) 
# http://id.wikipedia.org/wiki/Logika
# http://id.wikipedia.org/wiki/Pembuktian_melalui_deduksi
# http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
# Jujun S. Suriasumantri. Ilmu dalam Persfektif. Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2005
# Jujun S, Suriasumantri, Filsafat Ilmu, Sebuah Pengantar Populer. Pustakan Sinar Harapan, Jakarta, 2003
# http://filsafat.kompasiana.com/2010/08/22/nalar-induktif-dan-nalar-deduktif/

Penulis : Mbodturkmenbashi ~ Sebuah blog yang menyediakan berbagai macam informasi

Artikel PENALARAN DEDUKTIF ini dipublish oleh Mbodturkmenbashi pada hari Senin, 24 Maret 2014. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan PENALARAN DEDUKTIF
 

0 komentar:

Posting Komentar