Penalaran induktif
adalah metode berpikir yang bertolak dari kaidah khusus untuk menentukan kaidah
umum
2. Bagian – bagian dari
penalaran Induktif,diantaranya:
2.1 Generelasi ,
Generalisasi merupakan
satu bentuk kesimpulan secara Induktif. Yang perlu diperhatikan dalam
penciptaan generalisasi ialah:
1. apakah data dan
fakta itu cukup banyak
2. apakah data itu
memang pantas menjadi model dan contoh atau sampel
3. apakah tidak ada
kekecualian
contoh:
Jika dipanaskan, besi
memuai.
Jika dipanaskan,
tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas
memuai.
Jika dipanaskan,
platina memuai.
2.2 Analogi,
Analogi adalah proses
penyimpulan dengan membandingkan dua hal berlainan yang memiliki sifat yang
sama.
Contoh:
Bono adalah mahasiswa
Bono dapat belajar di
kampus
Joni adalah mahasiswa
Oleh sebab itu, jono
dapat belajar di kampus
2.3 kausal ,
Secara induktif orang
pun dapat menunjukan hubungan kausal. Hubungan kausal adalah pernalaran yang
diperoleh dari gejala-gejala atau data yang saling berhubungan. Misalnya,
seorang anak terjatuh, akibatnya akan terluka. Dalam hubungan kausal ini ada
tiga hubungan antarmasalah.
> Sebab-Akibat
Sebab-akibat ini
berpola A menyebabkan B. Dapat juga berpola A menyebabkan B, C, dan seterusnya.
Jadi efek atau akibat dari suatu peristiwa yang dianggap penyebab kadang lebih
dari satu. Sebagai contoh seorang pegawai tidak datang rapat dapat kita perkirakan
bahwa pegawai tersebut mungkin datang telat, kecelakaan di jalan, atau terkena
macet.
> Akibat- Sebab
Akibat-sebab ini dapat
kita lihat peristiwa seseorang yang terjatuh. Terjatuh merupakan akibat dan
terluka merupakan sebab. Akan tetapi, dalam pernalaran jenis ini, peristiwa
sebab merupakan simpulan.
> Akibat-Akibat
Akibat-akibat adalah
suatu pernalaran yang menyiratkan penyebabnya. Peristiwa “akibat” langsung
disimpulkan pada “akibat” yang lain. Contohnya sebagai berikut.
Ketika pulang bekerja,
Ayah melihat air kali meluap. Ayah langsung menyimpulkan bahwa gang di rumah
banjir.
Referensi
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://nishaelf.wordpress.com/2012/03/16/penalaran-induktif/
Arifin, E. Zaenal dan
S. Amran Tasai. 2009. Cermat Berbahasa Indonesia. Jakarta : Akademika
Pressindo.
Daniel Parera, Jos.
1991. Belajar Mengemukakan Pendapat. Jakarta : Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar